LAZNAS Dewan Dakwah - Hampir dua tahun masjid Dusun Muara Dua, Desa Ulu Alas, di Seluma, Bengkulu Selatan kehilangan fungsinya sebagai masjid. Adzan jarang berkumandang, shalat jum'at pun tak pernah dilaksanakan. Masjid yang dulu menjadi pusat ibadah dan pembelajaran agama berubah mnejadi bangunan sepi yang kotor dan sunyi.Bagi anak-anak, matinya masjid berarti kehilangan tempat untuk belajar. Tak ada keseruan mengaji bersama, tak ada ustadz yang mengajarkan mereka wudhu dan shalat.
Kehadiran Dai
Kehadiran sosok dai muda, ustadz Efan Padillah membawa kembali cahaya yang sempat hilang di dusun tersebut. Kedatangan dai Dewan Dakwah itu disambut hangat masyarakat setempat.
Antusiasme juga datang dari anak-anak, mereka berbinar melihat ada ustadz baru di kampung mereka. Begitu ustadz Efan mengajak mereka untuk belajar mengaji di masjid, mereka serentak menjawab lantang "Mauu!"
Akhirnya masjid yang tadinya sepi dan masih kotor tersebut dibersihkan bersama, ustadz Efan menyapu lantainya, anak-anak yang datang menggelar karpet masjid seadanya. Suara tilawah, adzan, dan celetuk riang anak-anak kembali terdengar.
Belajar Wudhu di Sungai
Sayangnya, karena telah lama vakum, tak ada fasilitas wudhu di masjid. Untuk bersuci mereka harus mendatangi rumah warga terdekat atau menyambangi sungai Air Alas yang berjarak 3 menit dari masjid.
Akhirnya rombongan ustad muda dan anak-anak tersebut mendatangi sungai, mereka mempraktikkan wudhu secara langsung dari muara sungai.
"Kami praktik langsung di muara sungai. Pertama saya mencontohkan bagaimana tata cara wudhu sesuai syariat. Kemudian saya minta mereka satu per satu melakukan hal yang serupa. Alhamdulillah sebagian dari mereka ada yang sudah mengerti," ujar ustadz Efan.
Suara tawa anak-anak beriring percikan air menjadi senandung tersendiri di Muara Alas. Meski baru lebih dari sepuluh anak yang ikut belajar, ustadz Efan berharap kedepannya akan semakin ramai.
"Kami sangat jarang belajar berwudhu ustadz, karena yang mengajarkan di dusun kami sudah tidak ada," celetuk Marvel polos. Putra, temannya, ikut menambahkan "Kami senang sekali datangnya kaka ustadz membuat kami bisa belajar lagi."
Meskipun belajar berwudhu di sungai sangat menyenangkan, namun tidak menjadi pilihan begitu arus sungai tersebut deras. Karena itu, anak-anak pun berharap di masjid mereka yang kini mulai ramai kembali, nantinya tersedia air dan tempat untuk berwudhu.