Loading....
LAZNAS Dewan Dakwah - Memasuki musim penghujan, Gunung Rinjani ‘tak sungkan menurunkan kabutnya ke wilayah pemukiman. Kali ini lebih tebal dari hari-hari sebelumnya. Pandangan mata terbatas hanya beberapa meter ke depan. Sulit, tak mudah dilalui. (Motor Dakwah)
Meskipun demikian, dakwah illallah tetap berjalan. Para Da’i tak pernah mengeluhkan kondisi sulit yang harus ditempuhnya, padahal keselamatan nyawa bisa jadi taruhan. Diantaranya ialah Ustadz Suryadi, alumnus STID Moh Natsir yang membina 4 dusun dari pagi hingga malam di Sembalun, Kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur.
Heroiknya, dakwah yang ia emban setiap hari rela ditempuh dengan jarak 5-6 Km dengan mengendarai motor tua. Itu pun motor pinjaman dari Da’i lainnya. Kondisinya ‘tak berimbang dengan medan berat yang harus Ia tempuh. Mogok di jalan sudah jadi ‘makanan rutin’. Lampu sorot pun terkadang mati tiba-tiba.
“Sekarang sudah masuk penghujan, kabut tebal apalagi malam. Lampu motor kadang mati nyala. Tapi, saya akan tetap berdakwah ke sana, masyarakat butuh bimbingan,” ujar Ustadz Suryadi yang mengabarkan terus berjalannya dakwah di Lombok Timur kepada tim Laznas Dewan Da’wah.
Kisah Ustadz Suryadi hanya satu dari ratusan Da’i yang terus berjuang menegakkan dakwah illallah di penjuru Nusantara. Lainnya, masih menyimpan banyak perjuangan pelik dan heroik dalam membimbing saudara-saudara Muslim di wilayah pedalaman, minoritas, rawan pendangkalan akidah, dan terbelakang.
Beri doa dan dukungan terbaikmu untuk mendukung dakwah Ustadz Suryadi dan ratusan Da’i lainnya di penjuru Nusantara !