LAZNAS DEWAN DAKWAH - Berbondong-bondongnya masyarakat Suku Tau Taa Wana di Dusun Lambentana pada bulan November 2020 lalu, tidaklah lepas dari peran motor-motor dakwah yang menjadi pengantar para dai menembus pedalaman. Motor Dakwah Sukseskan Dakwah Islam di Pedalaman Lambentana
Kisah ini bisa dilihat dari jejak Ustadz Sigit yang sejak tahun 2004, beliau telah belasan tahun membina Kampung Muallaf Dusun Ngoyo. Hingga kemudian, Ustadz Sigit mengirim tim ekspedisi dakwah pedalaman yang dipimpin oleh pak Umar (juru bicara suku Taa) selama 21 hari dari Ngoyo ke Lambentana dengan menyusuri aliran sungai Bongka.
21 hari perjalanan! Sahabat bisa bayangkan betapa jauh dan sulitnya kondisi jalan lewat sungai waktu itu. Meski demikian, misi ekspedisi itu tetap dilakukan. Ketika terdengar kabar Ngoyo yang sebelumnya sama-sama nomaden, tapi kini telah berubah menjadi kampung muslim, orang-orang di Lambentana pun kagum dan penasaran, sehingga sedikit demi sedikit, mereka mau menerima hidayah Islam.
Setelah itu, ekspedisi ke Lambentana mulai sering dilakukan. Alhamdulillah, perjalanan kini menjadi lebih mudah dengan adanya kendaran motor. Akan tetapi, motor-motor itu masih sewa. Butuh pengeluaran biaya untuk bisa memakai motor menembus pedalaman yang jauh. Namun, demi suksesnya dakwah Islam masuk ke Lambentana, Ustadz Sigi bersama para dai Dewan Dakwah Morowali Utara, tetap melakukan perjalanan dengan motor-motor sewa itu. Motor Dakwah Sukseskan Dakwah Islam di Pedalaman Lambentana
Sedikit demi sedikit, orang-orang Lambentana mau masuk Islam, mulai dari beberapa orang, hingga kemudian berbondong-bondonglah mereka masuk Islam pada tanggal 14 Februari dan disusul pada tanggal 8 November 2020 lalu.
Peran motor-motor dakwah ini menjadi penting karena turut mendukung suksesnya dakwah Islam masuk ke Lambentana.
BACA BERITA LAIN SELENGKAPNYA :