Beasiswa Pendidikan Dai Pedalaman

LAZNAS Dewan Dakwah - Saat ini lebih dari 700 calon dai (guru ngaji) pedalaman tengah mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) di 13 provinsi Indonesia dengan biaya penuh ditanggung Beasiswa Dai.

Hal tersebut menjadi upaya bersama tuk menjawab tantangan besarnya kebutuhan dai di berbagai wilayah Indonesia. Agar kelak, tak lagi kita mendengar kabar pilu umat Islam belum bisa sholat dan berwudhu, belum khitan, bahkan berganti keyakinan lantaran tiada dai pembimbing.

Para kader dai di STID Mohammad Natsir, setidaknya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sejak semester 3 dengan membina dakwah masyarakat.

Mereka melakukan microteaching dengan mengajar anak-anak mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sekitar kampus.

Kemudian, memasuki semester 5, para kader dai mengabdi di berbagai masjid di Jabodetabek dengan bertindak untuk memakmurkan Rumah Allah dengan berbagai kegiatan ibadah bersama masyarakat.

Tak ketinggalan, pada semester 6 mereka melakukan pengabdian dakwah di berbagai wilayah pedalaman di barat hingga timur Indonesia selama kurang lebih 2 bulan.

Setelah lulus dari STID M Natsir, para calon dai / wisudawan akan melakukan kegiatan pengabdian ke pedalaman minimal selama dua tahun.

Mereka akan berdakwah secara langsung kepada masyarakat di wilayah pedalaman untuk membina agama Islam sekaligus memberdayakan masyarakat secara sosial maupun ekonomi.

Lulusan STID Mohammad Natsir diharapkan menjadi penggerak dakwah Islam di semua lapisan masyarakat, terutama bagi umat muslim yang jauh dari akses ilmu, di wilayah terasing, suku dalam, terluar, terisolir, dan yang rentan.

Jadilah satu dari ribuan keluarga pendukung dakwah yang mencetak para pengemban amanah dakwah pedalaman untuk membersamai umat hingga ke pelosok negeri!