Loading....
LAZNAS Dewan Dakwah - Perjalanan pasti akan selalu sampai jika dilaju. Perbedaannya hanya pada waktu. Ada yang cepat, ada yang lambat. Faktor medan dan kendaraan, menentukan kecepatan untuk sampai pada tujuan.
Dalam perjalanan dakwah, medan berat sudahlah biasa. Namun, tetap butuh kendaraan yang mumpuni agar tetap selamat sentausa, dan sampai daerah tujuan, bisa langsung menyerukan kebaikan.
Perahu menjadi sarana penting bagi para dai atau guru ngaji di wilayah Pulau Banyak, Aceh Singkil. Di antaranya adalah Ustadz Syarafuddin, Ustadz Asyrof, dan para dai Dewan Da’wah lainnya yang berdakwah ke berbagai pulau di wilayah ini.
Tidak terpenuhinya kebutuhan dai di setiap pulau membuat mereka bergilir dari satu pulau ke pulau lainnya menggunakan perahu. Namun, setelah kurang lebih dua tahun, qadarullah satu perahu mereka rusak dan bocor, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
“(Kerusakan) perahu ini membuat kami yang tadinya berdakwah berdakwah dari pulau ke pulau, menjadi kembali dari jalan ke jalan,” ungkap Ustadz Syarafuddin.
Sebelumnya, keberadaan perahu dakwah sangat membantu perjalanan mereka mengarungi lautan, menyebrangi pulau, hingga melayani masyarakat setempat yang merupakan bagian dari binaan mereka.
Perahu kami membutuhkan biaya perbaikan untuk mengganti papan-papan yang mulai rapuh, pemasangan plat alumunium untuk dasar perahu, juga pengecatan ulang supaya bisa kembali remaja dan lekas bisa berlayar.
Oleh karena itu, berbagai dukungan sangat dibutuhkan, baik doa maupun sedekah dari kaum muhsinin dan para sahabat semua.