Loading....
LAZNAS Dewan Dakwah - Sahabat, inilah kondisi adik-adik kita di Dusun Air Bomban, Desa Rantau Langsat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Pagi setiap Senin sampai Sabtu, mereka harus pergi ke sekolah di dusun sebelah, yakni Dusun Sadan yang terpisah oleh Sungai Batang Gangsal yang berarus deras. Tak Ada Jembatan! Anak-Anak Berenang Seberangi Arus Deras Sungai ke Sekolah
Setidaknya ada 28 kepala keluarga di Dusun Air Bomban dan 18 kepala keluarga di Dusun Sadan terpisah oleh Sungai Batang Gangsal. Untuk pergi ke sekolah, shalat Jum’at, dan membawa hasil pertanian pasti mereka menyeberang sungai tersebut.
Miris! Tak ada jembatan di sana, sedangkan arus sungai cukup deras. Bahkan anak-anak menyeberang sedikit menyerong karena ketika mereka menyeberang arus membawa mereka.
Tubuh kecil anak-anak tak mampu menahan derasnya arus sungai Batang Gangsal, sehingga mereka menyeberang agak jauh agar arus membawa mereka pada tepi seberang sungai yang dituju.
Tas-tas dipanggul dan dijinjing ke atas. Seragam sekolah pun dilepas dan disimpan agar tak basah.
Waktu itu, kakek Yahya mendampingi cucunya karena arus sungai sedang deras. Begitu juga Ustadz Supriyanto yang saat itu berdakwah ke Desa Rantau pada Sabtu (18/12/2021), ikut mendapingi dalam perjalanan. Sesampai di seberang sungai, barulah baju seragam mereka dipakai.
Ketiadaan jembatan tak memutus semangat anak-anak Dusun Air Bomban untuk pergi ke sekolah. Butuh perjalanan kaki sekitar satu jam untuk bisa sampai ke Dusun Sadan tempat mereka bersekolah itu.
Selain membutuhkan tenaga yang ekstra, ancaman hewan buas juga mengintai karena jalur yang dilalui anak-anak adalah jalur beruang hutan.
“Jadi kalau ke sekolah, mereka jalan kaki naik bukit turun bukit, terus masuk hutan juga dengan potensi ancaman hewan buas,” kata Ustadz Supriyanto.
Sahabat, saat ini masyarakat Dusun Air Bomban dan Dusun Sadan membutuhkan jembatan gantung dengan panjang 30 meter untuk mereka menyeberang. Penyeberangan Sungai Batang Gangsal merupakan jalur ekonomi dan pendidikan bagi mereka. Selama belum ada jembatan, akses mereka pun terus terhambat untuk maju dan berkembang.
Oleh karena itu, yuk kita bangunkan jembatan untuk mereka. Hantarkan anak-anak ke sekolah dengan lebih aman dan masyarakat bisa lalu lalang untuk sholat jum’at, bertani, dan aktivitas lainnya dengan lebih tenang dan leluasa.