LAZNAS Dewan Dakwah - Guru ngaji/da’i muda Dewan Da’wah, Ustadz Abrar Karim hadir melanjutkan estafet dakwah di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Da’i kelahiran Padang, Sumatera Barat ini awalnya mendapat tugas di negeri seberang Timor Leste. Namun, qadarullah karena regulasi, biaya visa, dan akomodasinya yang tinggi, Ustadz Abrar akhirnya bertugas di Desa Oebelo ini.
Di daerah ini ia melihat bahwa masyarakat masih kekurangan ilmu agama dan membutuhkan bimbingan. Kesadaran untuk menjaga ibadah mereka juga masih sangat kurang. “Dikatakan ada 18 KK, tapi ketika sholat wajib maupun jumat, hanya sekitar 10 orang, (bahkan) di sini pernah ada kasus muslim yang murtad,” cerita Abrar melaporkan.
Desa Oebelo lebih membutuhkan kehadirannya. Karena itu, di masa awal ia datang, Ustadz Abrar mulai berkenalan dan beradaptasi dengan masyarakat. Ia hidupkan masjid/mushola dengan ibadah shalat lima waktu, menjadi imam, khatib, dan juga guru ngaji untuk anak-anak.
Ustadz Abrar juga mulai melakukan pendekatan kepada anak-anak melalui buku-buku yang ia bawa dari Jakarta, dan alhamdulillah, mereka senang baca-baca. Hanya saja, buku-bukunya masih sedikit dan ia berencana untuk melakukan pengadaan buku lagi.
Selain menebar syiar dakwah Islam, Ustadz Abrar juga akan mengembangkan potensi ekonomi mushola melalui ternak atau kebun. Halaman mushola masih banyak yang kosong sehingga bisa dimanfaatkan untuk ternak/kebun. “Kemungkinan masyarakat jarang ke masjid karena mereka disibukkan di sawah atau mencari uang. Dengan perekonomian musholla, mudah-mudahan bisa menarik mereka untuk datang,” ujar Ustadz Abrar optimis.
DUKUNG DAKWAH PEDALAMAN DI SINI