Padahal, di Masjid Al-Anshar inilah para da’i Dewan Dakwah membina masyarakat dan anak-anak setempat untuk beribadah dan belajar Islam. Salah satunya, adalah Ustadz Zulkifli Banfatin, S.Sos da'i sarjana pulang kampung (da'i pedalaman). Ia biasa berjalan menyusuri bukit dan lembah bebatuan demi sampai ke masjid untuk mengajar anak-anak TPA.
Sekarang, walaupun kerusakan sudah diperbaiki, masyarakat tetap khawatir terhadap kondisi masjid yang sewaktu-waktu dapat longsor lagi. Ibadah dan kegiatan belajar mengaji di masjid seakan menjadi was-was dan tidak menenangkan.
Setidaknya ada 74 kepala keluarga dengan 215 jiwa penduduk muslim. Kebutuhan pusat ibadah dan pembinaan dakwah Islam menjadi penting untuk dipenuhi. Namun, Masjid Al-Anshar Senben kini tidak sekokoh dulu. Kekhawatiran terhadap ancaman longsor masih mengintai, sehingga para orang tua pun takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada masjid ini.
Melihat kondisi ini, masyarakat pun bersepakat untuk membangun kembali Masjid Al-Anshar Senben di lokasi baru yang lebih aman. Oleh karena itu, pada hari Jum’at (5/3), Laznas Dewan Dakwah bersama Dewan Dakwah Nusa Tenggara Timur (NTT) beserta beberapa pihak dan para tokoh masyarakat, mulai melakukan peletakan batu pertama.
Bertempat di Kampung Kampung Senben Desa Mauleum, Kec. Amanuban Timur, Kab. TTS-NTT, acara peletakan batu pertama dihadiri oleh masyarakat kampung senben yang sangat antusias.
Selain itu, turut hadir pula, Sekretaris Pembina Dewan Dakwah H. Mas'adi, MA , Ustadz H. Kasyful Anwar KBIH Dewan Dakwah, Ustadz Muhammad Ramli Ketua Dewan Dakwah NTT, salah satu perwakilan donatur Bapak Iyushadi beliau Manager Investor Relations, Wijaya Karya Beton Tbk PT, Babinsa Mauleum Pak Jumadi MIT, Ketua MUI Kecamatan Amanuban Timur Bapak. Burhan Nogo, Kepala adat, Tokoh perintis Masuknya Islam di Oe Ue Amanuban Timur Bapak. Arifin Nobisa.