Loading....
LAZNAS Dewan Dakwah - Perang saudara antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) telah menjerumuskan jutaan warga sipil ke dalam penderitaan yang tak terbayangkan.
Pada 26 Oktober 2025, kota El-Fasher di Darfur Utara resmi jatuh ke tangan RSF. Sejak itu, ribuan warga sipil hidup dalam kepungan dan ketakutan. Selama 18 bulan, mereka dicegah untuk keluar dari kota, kehilangan akses pada makanan, air bersih, dan obat-obatan, serta hidup di bawah ancaman peluru dan kelaparan.
Menurut data Jaringan Dokter Sudan, sedikitnya 1.500 jiwa tewas dalam pembantaian terbaru di El-Fasher, namun jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar -- lebih dari 14.000 orang telah kehilangan nyawa sejak perang ini dimulai akibat pemboman, kelaparan, dan eksekusi tanpa pengadilan. Krisis Kemanusiaan Terburuk di Afrika
Sudan kini menghadapi bencana kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade:
- 24,6 juta jiwa -- separuh populasi Sudan -- mengalami kekurangan pangan akut.
- 130.000 anak terjebak di kamp pengungsian Zamzam tanpa makanan dan air bersih.
- Wabah kolera dan malaria merebak akibat hancurnya infrastruktur kesehatan.
- Bantuan dari PBB dan lembaga kemanusiaan sulit masuk karena jalan ditutup dan perang berkecamuk.
Kelaparan kini menjadi ancaman. Ratusan ribu warga sipil hanya bisa menunggu keajaiban, sementara dunia menatap dalam diam.
Melalui program "Krisis Kemanusiaan Sudan", kami mengajak sahabat dermawan untuk ikut mengirimkan:
1. Bantuan darurat dan paket makanan bagi keluarga yang terjebak di wilayah konflik.
2. Obat-obatan dan peralatan medis untuk rumah sakit darurat dan tenaga kesehatan di lapangan.
3. Air bersih dan kebutuhan dasar bagi anak-anak dan pengungsi
Setiap rupiah yang sahabat berikan akan menjadi napas kehidupan bagi mereka yang tengh berjuang antara hidup dan mati.
Yuk, Bersama Bantu Sudan Pulih !!!